Sabtu, 20 Oktober 2012

KATA PENGANTAR

       Segala  Puji  hanya  milik  Allah  Subhanahu wa Ta’ala pemilik segala ilmu pengetahuan baik bersifat duniawi maupun ukhrawi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pembawa syari’at yang sempurna sebagai duta dari Yang Maha Mengetahui (Allah Subhanahu waTa’ala) untuk menyempurnakan akhlak manusia melalui pendidikannya kepada manusia dari segala aspek pengetahuan ukhrawi yang menjadi landasan utama dalam pendidikan Islam. Keselamatan juga semoga dilimpahkan kepada keluarganya,para sahabatnya serta umatnya yang senangtiasa konsisten terhadap ajaranya.
    Tentunya atas kehendak Allah lah, Penulis  dapat menyelesaikan makalah dengan judul                                         ini guna memenuhi tugas  Mata kuliah                      . Dan Pastinya tersusunnya Makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah banyak membantu hingga Makalah ini dapat di selesaikan dengan baik dan kepada Bapak                  selaku Dosen mata Kuliah                                         yang telah membantu dalam hal pembuatan Makalah, kami ucapkan banyak Terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah  membalas segala kebaikannya.
Mungkin makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Atas perhatian dan dukungannya kami  ucapkan Terima Kasih.
    


                                                            Tasikmalaya,  September , 2012

                                                                                   
                                                                                    Penulis
                       
                                                                       


Daftar Isi

                                                                                                                                                                                                                               Halaman
Halaman Judul ................................................................................        i
Kata Pengantar ................................................................................        ii
Daftar Isi .........................................................................................        iii

BAB I PENDAHULUAN
       A. Latar Belakang Masalah ......................................................        1
       B. Rumusan Masalah ...............................................................        1
       B. Tujuan Penulisan .................................................................        2
       C. Metode Penulisan.................................................................        2

            BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendidikan dalam Islam...................        3
B.     Dasar Pendidikan dalam Islam.............................        4
C.     Tujuan Pendidikan dalam Islam..................      6
D.    Fungsi  Pendidikan dalam Islam.................      7
E.     Prinsip Pendidikan dalam Islam.................      9

BAB III PENUTUP
       A.  Kesimpulan.........................................................................        11
       B.  Saran ...................................................................................        11
   Daftar Pustaka .............................................................................        iv

                          
                                                    





BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
             Seiring perkembangan zaman, pembahasan konsep dan pendidikan semakin meluas dan memiliki ruang yang signifikan untuk terus dikaji ulang. Ada tiga alasan yang melatarbelakangi terjadinya hal itu:
Pertama pendidikan melibatkan peserta didik, pendidik dan penanggung jawab pendidikan, yang ketiganya merupakan sosok manusia yang dinamis;
kedua, perlunya inovasi pendidikan untuk mengimbangi perkembangan sains dan teknologi;
ketiga,tuntutan dari globalisasi dalam segala hal. Ketiga alasan diatas merupakan tantangan yangharus dijawab oleh dunia pendidikan, agar manusia terus melangsungkan kehidupanya dalam kondisi yang  dinamis ,inovatip,dan memggelobal ini.
      Subyektifitas manusia dalam mengkaji pendidikan itu sendiri memunculkan berbagai konsep dan teori pendidikan sesuai dengan wacana dan cara pandangan mereka. Salah satunya yakni konsep pendidikan Islam yang didasarkan atas nilai-nilai dogmatis Islam sebagai wahyu Ilahi tanpa mengesampingkan sumber-sumber komponen lain dalam pendidik. Maka dari itu dengan penulis ingin menulis sebuah makah yang berjudul ............................................... semoga dapat bermampaat hususnya buat penulis umumnya buat segenap pembaca makalah ini.


B.     Rumusan Masalah       
                               
Bertolak dari pernyataan diatas, dalam  makalah ini penulis  mencoba  membahas hal-hal yang berkaitan dengan, yaitu:    

            1. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Pendidikan dalam Islam ?
            2.  Bagaimana Dasar pendidikan dalam islam ?
            3. Apa Tujuan Pendidikan dalam Islam
            4. Apa Fungsi Pendidikan dalam Islam ?
            5.  Bagaimana Prinsip Pendidikan dalam Islam ?


C.    Tujuan Penulisan

Dengan membuat Makalah dengan Judul...... Penulis berharap ingin mengetahui :
            1. Pengertian Pendidikan dalam Islam
            2.  Dasar pendidikan dalam islam
            3. Tujuan Pendidikan dalam Islam
            4. Fungsi Pendidikan dalam Islam
            5. Prinsip Pendidikan dalam Islam

D.    Metode Penulisan

       Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode kepustakaan dengan mengambil referensi-referensi dari berbagai rujukan yaitu dari  :
1.    Buku.
2.    Internet


























                                      



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pendidikan dalam Islam

Pendidikan Islam, yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain Pendidikan Islam merupakan suatu bentuk kepribadian utama yakni kepribadian muslim. kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya adalah mewujudkan tujuan ajaran Allah (Djamaluddin, 1999: 9).
 An-Naquib Al-Atas yang dikutip oleh Ali, mengatakan Pendidikan Islam ialah usaha yang dialakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan keberadaan (1999: 10 ).  
  Adapun Mukhtar Bukhari yang dikutip oleh Halim Soebahar, mengatakan Pendidikan Ialam adalah seganap kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu lembaga untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri sejumlah siswa, dan keseluruhan lembaga-lembaga pendidikan yang mendasarkannya program pendidikan atau pandangan dan nilai-nilai Islam (2002: 12)
Kendati dalam peta pemikiran Islam, upaya menghubungkan Islam dengan pendidikan masih diwarnai banyak perdebatan, namun yang pasti relasi Islam dengan pendidikan bagaikan dua sisi mata uang, mereka sejak awal mempunyai hubungan filosofis yang sangat mendasar, baik secara ontologis, epistimologis maupun aksiologis.
Yang dimaksud dengan Pendidikan Islam disini adalah : pertama, ia merupakan suatu upaya atau proses yang dilakukan secara sadar dan terencana membantu peserta didik melalui pembinaan, asuhan, bimbingan dan pengembangan potensi mereka secara optimal, agar nantinya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam sebagai keyakinan dan pandangan hidupnya demi keselamatan di dunia dan akherat. Kedua, merupakan usaha yang sistimatis, pragmatis dan metodologis dalam membimbing anak didik atau setiap individu dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam secara utuh, demi terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran islam. Dan ketiga, merupakan segala upaya pembinaan dan pengembangan potensi anak didik untuk diarahkan mengikuti jalan yang islami demi memperoleh keutamaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.
   Maka dengan demikian, Pendidikan Islam dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan, bahwa pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, baik dari aspek rohaniah, jasmaniah, dan juga harus berlangsung secara hirarkis. oleh karena itu, pendidikan Islam merupakan suatu proses kematangan, perkembangan atau pertumbuhan baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan transformatif dan inovatif.


B.    Dasar Pendidikan dalam Islam

            Dalam tiap aktivitas manusia sebagai instrumen transformasi ilmu pengetahuan budaya dan sebagai agen perubahan sosial pendidikan memerlukan satu landasan fundamental atau basik yg kuat. Adapaun dasar yg di maksud adl dasar pendidikan Islam suatu totalitas pendidikan yg wajib bersandar pada landasan dasar sebagaimana yg akan dibahas dalam bagian berikut ini.
Pendidikan Islam baik sebagai konsep maupun sebagai aktivitas yg bergaerak dalam rangka pembinaan kepribadian yg utuh paripurna atau syumun memerlukan suatu dasar yg kokoh. kajian tentang pendidikan Islam tak lepas dari landasan yg terkait dgn sumber ajaran Islam yaitu :
        1). Al- Qur’an
         Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yg disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam terkandung ajaran pokok yg dapat dikembangkan utk keperluan aspek kehidupan melalui ijtihad. Ajaran yg terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar yaitu yg berhubungan dgn masalah keimanan yg disebut aqidah dan yg berhubungan dgn amal disebut syari’ah. Oleh krn itu pendidikan Islam harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai dgn perubahan dan pembaharuan (Darajat 2000: 19).
           2) Al-sunahh
          As-Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun pengakuan rasul. Yang di maksud dgn pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang lain yg diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua sesudah Al-Qur’an yg juga sama berisi pedoman utk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspek utk membina umat menjadi manusia seutuh atau muslim yg bertaqwa. Untuk itulah rasul Allah menjadi guru dan pendidik utama. Maka dari pada itu Sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim dan selalu membuka kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebab mengapa ijtihad perlu ditingkatkan dalam memahami termasuk yg berkaitan dgn pendidikan. As-Sunnah juga berfungsi sebagai penjelasan terhadap beberapa pembenaran dan mendesak utk segara ditampilkan yaitu :
  • Menerangkan ayat-ayat Al-Qur’an yg bersifat umum
  • Sunnah mengkhitmati Al-Qur’an.

3) Ijtihad
            Ijtihad adala istilah para fuqoha yaitu berfikir dgn menggunakan seluruh ilmu yg dimiliki oleh ilmuan syari’at Islam utk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syara’ dalam hal-hal yg ternyata belum ditegaskan hukum oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Namun dgn demikian ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh krn itu ijtihad dipandang sebagai salah satu sumber hukum Islam yg sangat dibutuhkan sepanjang masa setelah rasul Allah wafat. Sasaran ijtihad ialah segala sesuatu yg diperlukan dalam kehidupan yg senantiasa berkembang. Ijtihad dalam bidang pendidikan sejalan dgn perkembangan zaman yg semakin maju bukan saja dibidang materi atau isi melainkan juga dibidang sistem. Secara substansial ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yg diolah oleh akal yg sehat dari para ahli pendidikan Islam.
4) Al-Kaun
Maksudnya Allah menurunkan ayat kauniyah tersebut yaitu utk mempermudah pemahaman manusia terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengakui kebesaran seperti yg terdapat dalam Al-Qur’an surat Ar- Ra’du ayat 3 yg berbunyi:
uqèdur Ï%©!$# £tB uÚöF{$# Ÿ@yèy_ur $pkŽÏù zÓźuru #\»pk÷Xr&ur ( `ÏBur Èe@ä. ÏNºtyJ¨V9$# Ÿ@yèy_ $pkŽÏù Èû÷üy`÷ry Èû÷üuZøO$# ( ÓÅ´øóムŸ@øŠ©9$# u$pk¨]9$# 4 ¨bÎ) Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbr㍩3xÿtGtƒ ÇÌÈ  
dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan[765], Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Berdasarkan firman Allah di atas bahwa tiap orang berfikir harus mengakui kebesaran Allah dan hal ini relevan utk dijadikan dasar dalam pendidikan Islam.

C.    Tujuan Pendidikan dalam Islam
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-Dzariat:56; S. ali Imran: 102).  
 Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
               Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.
Tujuan utama pendidikan dalam Islam ada 2 buah yaitu:
  • Melahirkan manusia yang hidupnya selalu beribadah kepada Allah
  • Melahirkan manusia yang sanggup menjadi khalifah (wakil/duta) Allah di muka bumi
             Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan ummat manusia secara keseluruhan. Disebabkan manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka seyogianyalah institusi-institusi  pendidikan memfokuskan kepada substansi kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia yang baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan. Dalam pandangan Islam, manusia bukan saja terdiri dari komponen fisik dan materi, namun terdiri juga dari spiritual dan jiwa. Oleh sebab itu, sebuah institusi pendidikan bukan saja memproduksi anak didik yang akan memiliki kemakmuran materi, namun juga yang lebih penting adalah melahirkan individu-individu yang memiliki diri yang baik sehingga mereka akan menjadi manusia yang serta bermanfaat bagi ummat dan mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Institusi pendidikan perlu mengarahkan anak didik supaya mendisiplinkan akal dan jiwanya, memiliki akal yang pintar dan sifat-sifat dan jiwa yang baik, melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, memiliki pengetahuan yang luas, yang akan menjaganya dari kesalahan-kesalahan, serta memiliki hikmah dan keadilan.
D.    Fungsi Pendidikan dalam Islam
Fungsi  pendidkan dalam islam,dijelakan dalam al-quran surat al-baqarah ayat 151:
!$yJx. $uZù=yör& öNà6Ïù Zwqßu öNà6ZÏiB (#qè=÷Gtƒ öNä3øn=tæ $oYÏG»tƒ#uä öNà6ŠÏj.tãƒur ãNà6ßJÏk=yèãƒur |=»tGÅ3ø9$# spyJò6Ïtø:$#ur Nä3ßJÏk=yèãƒur $¨B öNs9 (#qçRqä3s? tbqßJn=÷ès? ÇÊÎÊÈ  
151. sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.

Dari ayat di atas ada lima 5 fungsi pendidikan yang dibawa Nabi Muhammad, yang dijelaskan dalam tafsir al-Manar karangan Muhammad Abduh[3] :
a.        Membacakan ayat-ayat kami, (ayat-ayat Allah) ialah membacakan ayat-ayat dengan tidak tertulis dalam al-Quran (al-Kauniyah), ayat-ayat tersebut tidak lain adalah alam semesta. Dan isinya termasuk diri manusia sendiri sebagai mikro kosmos.
Dengan kemampuan membaca ayat-ayat Allah wawasan seseorang semakin luas dan mendalam, sehingga sampai pada kesadaran diri terhadap wujud zat Yang Maha Pencipta (yaitu Allah).
b.      Menyucikan diri merupakan efek langsung dari pembacaan ayat-ayat Allah setelah mengkaji gejala-gejalanya serta menangkap hukum-hukumnya. Yang dimaksud dengan penyucian diri menjauhkan diri dari syirik (menyekutukan Allah) dan memelihara akhlaq al-karimah.  Dengan sikap dan perilaku demikian fitrah kemanusiaan manusia akan terpelihara.
c.       Yang dimaksud mengajarkan al-kitab ialah al-Quran al-karim yang secara eksplisit berisi tuntunan hidup. Bagaimana manusia berhubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya.

d.          Hikmah, menurut Abduh adalah hadits, akan tetapi kata al-hikmah diartikan lebih luas yaitu kebijaksanaan, maka yang dimaksud ialah kebijaksanaan hidup berdasarkan nilai-nilai yang datang dari Allah dan rasul-Nya. Walaupun manusia sudah memiliki kesadaran akan perlunya nilai-nilai hidup, namun tanpa pedoman yang mutlak dari Allah, nilai-nilai tersebut akan nisbi. Oleh karena itu, menurut Islam nilai-nilai kemanusiaan harus disadarkan pada nilai-nilai Ilahi (al-Quran dan sunnah Rasulullah)
e.         Mengajarkan ilmu pengetahuan, banyak ilmu pengetahuan yang belum terungkap, itulah sebabnya Nabi Muhammad mengajarkan pada umatnya ilmu pengetahuan yang belum diketahui oleh umat sebelumnya. Karena tugas utamanya adalah membangun akhlak al-Karimah.[4]
          
E.    Prinsip Pendidikan dalam Islam

Prinsip Pendidikan Islam, maka pelaksanaan pendidikan ini telah digariskan oleh prinsip atau konsep dalam ajaran Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah; Pendidikan Islam sebagai suatu proses pengembangan diri; Manusia adalah makhluk paedagogik, yaitu makhluk Allah yang dapat dididik dan dapat mendidik. Potensi itu ada dengan adanya pemberian Allah berupa akal-pikiran, perasaan, nurani, yang akan dijalani manusia baik sebgai makhluk individu maupun sebagai makhluk yang bermasarakat. Potensi yang besar tidak akan bisa kita manfaatkan jika kita tidak berusaha untuk mengaktifkan, mengembangkan dan melatihnya. Hal itu membutuhkan sebuah proses yang akan memakan waktu, tenaga bahkan biaya, tetapi mengingat potensi yang luar biasa yang kita akan raih hal itu tidak ada artinya apa-apa. Jadi pendidikan adalah proses untuk mengembangakan potensi diri.
Pendidikan Islam; pendidikan yang bebas; Kebebasan yang dimaksud adalah  adalah kebebasan berkehendak dan berbuat yang diberikan Allah kepada manusia, kebebasan ini tentunya terikat dengan hukum syara’. Kebebasan disini berarti manusia bebas memilih prosesnya masing-masing dari prinsip ini seorang pendidik tidak bisa memaksa anak didik untuk menentukan pilihan yang harus dijalani anak didik. Pendidik hanya mengarahkan kemana potensi yang dominan yang bisa dikembangkan oleh peserta didik tersebut.
 Pendidikan Islam penuh dengan nilai insaniah dan ilahiyah; Agama Islam adalah sumber akhlak, kedudukan akhlak sangatlah penting sebagai pelengkap dalam menjalankan fungsi kemanusiaan di bumi. Pendidikan merupakan proses pembinaan akhlak pada jiwa. Meletakkan nilai-nilai moral pada anak didik harus diutamakan. Nilai-nilai ketuhanan harus dikedepankan, pendidikan Islam haruslah memperhatikan pendidikan akhlak atau nilai dalam setiap pelajaran dari tingkat dasar sampai tingkat tertinggi dan mengutamakan fadhilah dan sendi moral yang sempurna.
Prinsip Keseimbangan hidup; Dalam pendidikan Islam prinsip keseimbangan meliputi;
a.       Keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat
b.      Keseimbangan antara kebutuhan jasmanai dan rohani
c.       Keseimbangan antara kepentingan individu dan social
d.      Keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan amal
Prinsip ini telah ditegaskan dalam al-Qur'an (Al-Qashas;77); ‘
dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan kepadamau (kebahagiaan) negeri akhirat, dan jaganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu…
Prinsip persamaan; Kesempatan belajar dalam Islam sama antara laki-laki dan perempuan, oleh karena itu kewajiban untuk menuntut ilmu juga sama. Sistem pendidikan tidak mengenal perbedaan dan tidak membeda-bedakan latar belakang orang itu jika dia mau menuntut ilmu. Semua punya potensi yang sama untuk di didik dan punya kesempatan yang sama untuk memproses diri dalam pendidikan.
Prinsip seumur hidup, sepanjang masa; Pendidikan yang dianjurkan tidak mengenal batas waktu, tidak mengenal umur. Seumur hidup manusia harunya terdidik, mulai dari lahir sampai ke liang lahat. Seluruh kehidupan kita digunakan sebagai proses pendidikan, sebagai proses untuk menjadi hamba yang baik, menjadi insan kamil.
Prinsip diri; Orang telah kehilangan kepercayaan kepada diri sendiri. Sebenarnya sudah mati sebeluhm mereka hidup, sebab tidak bisa melihat dunia dengan potensi panca indranya sendiri. Manusia adalah makhluk yang sempurna dengan berbekal akal, perasaan yang bisa dikembangkan. dengan inilah harkat manusia lebih tinggi di banding makhluk lainya. Atau bahkan karena akalnyapun manusia bisa unggul dari manusia satu dengan manusia lainya








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Jadi kesimpulannya dalam makalah yang berjudul ........... ......... ada beberapa hal yang luar biasa mengenai Pendidikan terutama dalam pandangan islam Pendidikan Islam penuh dengan nilai insaniah dan ilahiyah; Agama Islam adalah sumber akhlak, kedudukan akhlak sangatlah penting sebagai pelengkap dalam menjalankan fungsi kemanusiaan di bumi. Pendidikan merupakan proses pembinaan akhlak pada jiwa. Meletakkan nilai-nilai moral pada anak didik harus diutamakan. Nilai-nilai ketuhanan harus dikedepankan, pendidikan Islam haruslah memperhatikan pendidikan akhlak atau nilai dalam setiap pelajaran dari tingkat dasar sampai tingkat tertinggi dan mengutamakan fadhilah dan sendi moral yang sempurna. dalam Islam sama antara laki-laki dan perempuan, oleh karena itu kewajiban untuk menuntut ilmu juga sama. Sistem pendidikan tidak mengenal perbedaan dan tidak membeda-bedakan latar belakang orang itu jika dia mau menuntut ilmu. Semua punya potensi yang sama untuk di didik dan punya kesempatan yang sama untuk memproses diri dalam pendidikan.



B.     Saran

Melalui Makalah ini semoga dapat membantu memberikan Informasi kepada semua pembaca mengenai (judul makalah ................), dan dalam pembuatan makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan, Kritik dan saran yang membangun Penulis sangat harapkan dari segenap pembaca Makalah ini.